I.
PENDAHULUAN
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang
kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber
yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam
sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Lemak secara kimiawi tersusun oleh
sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri
dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible).
Lemak yang
tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang
tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti
daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya. Fungsi dan manfaat
lemak sehubungan dengan fungsi lemak sebagai bahan makanan lemak mempunyai
peranan yang penting.
Pyke (1977)
mengemukakan kandungan asam lemak sangat penting, terutama asam lemak esensial,
karena dapat menjadi prekursor pembentukan hormon tertentu seperti
prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat
penting untuk berbagai tugas metabolisme. Lemak juga dapat melarutkan berbagai
vitamin, yaitu vitamin A, D, E dan K. Oleh karena itu mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung lemak akan menjamin penyediaan vitamin-vitamin tersebut
untuk keperluan tubuh. Lemak dalam tubuh mempunyai peranan yang penting,
karena lemak cadangan yang ada dalam tubuh dapat melindungi berbagai organ yang
penting, seperti ginjal, hati dan sebagainya, tidak saja sebagai isolator,
tetapi juga kerusakan fisik yang mungkin terjadi pada waktu kecelakaan.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien,
sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin, pembentuk struktur jaringan dan
sebagainya. Kekurangan lemak dapat menyebabkan kurang gizi, perubahan warna
kulit dll. Sedangkan kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa.
Asam lemak
terbagi atas dua jenis, yaitu asam lemak essensial dan asam lemak non
essensial. Asam lemak essensial yang merupakan asam lemak tidak jenuh adalah
asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Asam lemak essensial diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Asam lemak non
essensial atau asam lemak jenuh adalah asam lemak yang dapat diproduksi oleh
tubuh manusia.
II. PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Lemak
Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan yang penting.
Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar
bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam
keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan padat disebut
lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik
minyak maupun lemak. Dalam pustaka asing, lipida yang kita
makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat kita terjemahkan lemak pangan.
Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan
makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak
(visible) dan yang tidak tampak (invisible).
Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya.
Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan
seperti daging, kacang tanah,
susu, telur, dan sebagainya.
2.2.
Fungsi
Lemak
Fungsi
lemak umumnya yaitu sebagai sumber
energi, bahan baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai
bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh
bagian dalam. Sebuah penelitian pernah melaporkan bahwa hewan-hewan percobaan
yang tidak mendapatkan jumlah lemak yang cukup dalam makanannya akan mengalami
hambatan pertumbuhan, bahkan ada yang berhenti tumbuh dan akhirnya mati.
Kurangnya lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit
menjadi kering dan bersisik.
Dalam
saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses penyerapan
lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan
yang mengandung lemak mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama
dibandingkan makanan yang kurang atau tidak mengandung lemak.
Salah
satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram
lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4
kalori. Fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang
larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial
yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak
sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di
dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.
Lemak
tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai
insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada
wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian
bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan
sebagai bantalan yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal,
dan organ lainnya.
Fungsi
lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas
renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada
kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak
dalam bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol
dan fosfolipid.
Lemak
yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak
jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak
kelapa, mengandung sejumlah besar asam lemak tidak jenuh
berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh yang kita
konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.
2.3.
Asam
Lemak
Asam
lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai panjang dengan
gugus karboksilat pada ujungnya. Asam lemak memiliki empat peranan utama.
Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan glikolipid.
Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi membran biologi.
Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak, yang
menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada membran . Ketiga,
asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk
triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang tidak bermuatan.
Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau trigliserida. Keempat, derivat
asam lemak berperan sebagai hormon dan cakra intrasel.
2.4.
Tata
nama Asam Lemak
Nama
asam lemak secara sistematis berasal dari nama hidrokarbon induknya dengan
mensubsitusikan oat untuk akhiran a terakhir. Misalnya, asam lemak jenuh C18 disebut
asam oktadekanoat sebab hidrokarbon induknya adalah oktadekana. Suatu asam
lemak C18 dengan
satu ikatan rangkap disebut asam okta desinoat, dengan dua ikatan rangkap
disebut okta dienoat, dengan tiga ikatan rangkap ,okta trinoat. Simbol 18:0
menyatakan suatu asam lemak C18 tanpa ikatan rangkap, sedangkan 18:2 menandakan
adanya dua ikatan rangkap. k pada asam lemak dimulai dari ujung karboksil
Nomor
atom carbon
H3C – (CH2 )n – CH2 – CH2 – C
Atom
karbon kedua dan ketiga sering disebut sebagai α dan β. Gugus metil pada ujung
distal rantai disebut karbon ω. Posisi ikatan rangkap diperlihatkan oleh symbol
Δ diikuti oleh nomer superskrip. Misalnya sis – Δ 9 berarti terdapat ikatan
rangkap sis antara atom karbon 9 dan 10; trans- Δ ² berarti terdapat ikatan
rangkap trans antara atom karbon 2 dan 3. Sebaliknya posisi ikatan rangkap
dapat dinyatakan dengan cara menghitung dari ujung distal, dengan atom karbon ω
( karbon metil ) sebagai atom karbon nomer 1. struktur asam lemak ω – 3
misalnya, diperlihatkan di sebelah kiri . Asam lemak terionisasi pada pH
fisiologis, jadi lebih tepat bila asam lemak disebut menurut bentuk
karboksilatnya : misalnya palmitat atau heksadekanoat.
2.5.
Metabolisme/Penyerapan
Lemak
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk
menghasilkan energi dari asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan
dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi energi membutuhkan bantuan
glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang
manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita
akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan,
sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan
trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam
lemak dan glliserol, seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak
dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses metabolisme energi.
Pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan
glukosa untuk memasuki siklus krebs atau biasanya dikenal dengan TCA, dengan
memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat diubah menjadi energi,
seperti dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari
pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari asam
lemak, begitupun dengan gliserol, karena gliserol hanya merupakan 5% dari
lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak.
karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu
seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena hal itu
pula proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah
satunya harus membutuhkan bantuan glukosa. Berikut
ini adalah gambaran proses metabolisme lemak menjadi energi:
2.6. Omega 3
Omega-3 adalah sejenis asam lemak esensial yaitu lemak
yang diperlukan untuk kesehatan tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh
tubuh. Anda harus mendapatkannya melalui makanan. Asam lemak omega-3 dapat
ditemukan pada ikan seperti salmon, tuna, makarel dan makanan laut lainnya
termasuk ganggang dan krill, beberapa jenis tanaman dan minyak kacang. Selain
sumber alami, asam lemak omega-3 kini banyak ditemukan sebagai bahan aktif
dalam suplemen kesehatan, makanan bayi dan produk farmasi. Asam lemak Omega-3
terdiri dari :
a.
Docosahexaenoic
acid (DHA),
b.
Eicosapentaenoic
acid (EPA), dan
c.
Alpha-linolenic
acid (ALA).
Stansby
(dalam Susilawati, 1994) mengemukakan bahwa asam lemak dengan
konfigurasi omega-3 adalah asam lemak yang memiliki posisi ikatan rangkap
pertama pada atom karbon nomor 3 dari ujung gugus metilnya. Rumus molekul asam lemak omega-3 adalah sebagai berikut:
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
Asam
linolenat
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
Asam
eicosapentaenoat
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)2-COOH
Asam
docosahexaenoat
2.6.1. Penting dan
Manfaat Omega 3:
Bukan tanpa
alasan bila sebagian orang meminati telur omega-3. Omega-3 merupakan asam lemak
esensial. Artinya, asam lemak omega-3 sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena
tubuh tidak bisa membuatnya, maka harus dipasok lewat makanan.
Asam lemak omega-3, menurunkan
parameter biokimia sebagai faktor risiko aterosklerosis, seperti kolesterol,
LDL, dan trigliserida. Asam lemak ini juga mampu memperbaiki tekanan darah
ataupun menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Kelebihan lainnya adalah sebagai
pencegahan penyakit jantung. Omega-3 juga mempengaruhi pembentukan enzim yang
berperan pada kesembuhan penyakit jantung koroner. Pun meningkatkan daya tahan
seluler otot jantung dalam menghadapi serangan jantung.”
Bahkan ada yang menyebutkan omega-3 bisa
mencegah diabetes, membuat mata menjadi lebih awas, meningkatkan kemampuan
belajar dan mengingat, meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan gejala
penyakit radang sendi, menghilangkan gangguan tulang belakang dan otak
(multiple sclerosis), serta menghambat pertumbuhan kanker. Omega 3 sebagai makanan otak sangat penting untuk
perkembangan membran sel pada sistem neurologis dari otak kita dan jalur
sinyal. Hal ini telah terbukti secara ilmiah bahwa Omega 3 membantu
perkembangan otak dan memori untuk anak-anak dan orang dewasa.
Sebenarnya
begitu banyak banyak manfaat kesehatan yang bisa anda kita dapatkan dari Omega
3 terutama untuk orang dewasa, anak-anak, wanita hamil dan orang yang
sedang menderita penyakit. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa di
dapatkan dari mengkonsumsi Omega 3:
·
Mencegah
penyakit jantung.
·
Menurunkan kadar
kolesterol tinggi.
·
Omega 3 sangat
baik untuk kesehatan mata dan penglihatan secara umum, karena Omega 3 merupakan
komponen utama dari retina.
·
Membantu
mengurangi depresi.
·
Mengurangi
risiko pembekuan darah. Omega 3 memiliki sifat antikoagulan yang mempengaruhi
kemampuan trombosit untuk membekukan darah, sehingga peredaran darah menjadi
lancar dan juga terhindar dari penyumbatan pembuluh darah yang berakibat
stroke.
·
Untuk wanita
hamil, Omega 3 telah terbukti bahwa Omega 3 sangat penting dalam perkembangan
kesehatan fisik dan mental pada bayi .
·
Omega 3 dapat
mengurangi nyeri haid.
·
Omega 3 memiliki
sifat anti-inflamasi dan juga bermanfaat untuk kondisi seperti asma, psoriasis
eksim, dan radang sendi.
·
Omega 3 sangat
baik untuk meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan dan perkembangan
fisik dan mental. Hal ini terbukti bahwa anak-anak yang mengkonsumsi Omega 3
sebagai suplemen memiliki kemampuan baca yang lebih baik. Omega 3 juga
bermanfaat bagi anak-anak yang menderita disleksia, dyspraxia dan ADHD.
·
Omega 3 juga
dapat mencegah penyakit Alzheimer.
·
Penelitian juga
menunjukkan bahwa Omega 3 dapat membantu orang dengan inflamasi rut dengan
kondisi seperti IBS, Ulcerative colitis dan colitis.
·
Orang yang
menderita berbagai alergi juga dapat menambahkan suplemen Omega 3 ke dalam makanan
mereka sehari-hari.
·
Bermanfaat untuk
diabetes. Sebuah studi penelitian menunjukkan Omega 3 dapat menurunkan
trigliserida dan apoproteins, dan tidak ada efek samping pada kontrol glikemik.
·
Sebuah
penelitian yang cermat menunjukkan bahwa pasangan yang sedang merencanakan bayi
atau sedang hamil atau sedang menyusui direkomendasikan untuk mengkonsumsi
Omega 3 untuk membantu pertumbuhan bayi lebih cepat.
·
Omega 3 juga
berperan dalam tingkat penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti
vitamin A, D, E dan vitamin K. Vitamin tersebut diperlukan oleh tubuh kita
untuk melawan infeksi, menjaga kesehatan mata dan kulit, sirkulasi jantung,
pembekuan darah dan kuat tulang.
2.6.2. Sumber makanan penghasil omega 3
a.
Jenis
ikan.
Ikan kaya akan omega-3 tetapi rendah omega-6.
Ikan ini merupakan sumber omega-3 terbaik yang bisa Anda pilih. Diantaranya
ikan salmon, ikan tuna, ikan tenggiri.
b.
Binatang
berkulit keras.
Udang, kerang, serta kepiting juga kaya
omega-3 serta membuat Anda tidak akan didominasi omega-6.
c.
Kacang-kacangan
dan biji-bijian.
Beberapa jenis kacang polong merupakan
pilihan yang lebih bagus dibandingkan jenis lainnya untuk menyeimbangkan kadar
omega-3 di tubuh Anda.
d.
Sayuran.
Bayam kaya omega-3. Konsumsi bayam
sangat baik, disamping sayuran hijau ini kaya zat besi. Bayam juga kaya akan
omega 3. Selai bayam omega 3 juga banyak terdapat di labu dan brokoli.
e.
Buah-buahan.
Disamping ke 4 macam diatas di dalam
buah-buahan juga banyak mengandung omega 3 seperti buah Labu, Pepaya.
2.6.3. Dampak kekurangan Omega 3
Berikut ini sinyal dari tubuh yang
menandakan kekurangan asam lemak omega 3:
·
Ingin menyantap makanan berlemak.
·
Terdapat akumulasi kotoran seperti lilin
dalam telinga.
·
Pusing terkena sinar matahari.
·
Kaki kram seusai berjalan.
·
Bahu terasa kaku.
·
Kuku rapuh.
·
Mudah marah.
·
Penyembuhan luka lambat.
·
Infeksi jamur vagina.
·
Inflamasi kronis.
·
Kulit kering dan ketombe
2.6.4. Dampak Kelebihan Omega 3
Depresi, kelelahan, kulit kering dan
gatal, rambut dan kuku rapuh dan sakit sendi adalah beberapa gejala kekurangan
Omega 3 dalam tubuh. Konsumsi Omega 3 yang berlebihan dapat meningkatkan risiko
perdarahan dan stroke hemorrhagic.
Dalam proses metabolisme, omega-3 dapat
meningkatkan kadar kolesterol pada penderita hiperlipidemia. Atau bisa juga
meningkatkan kalori tubuh dengan akibat berat badan bertambah. Sel-sel tubuh
yang mengandung terlalu banyak omega-3 akan lebih mudah teroksidasi oleh
radikal bebas. Untuk menjaga sel dari oksidasi diperlukan vitamin E sehingga
kelebihan omega-3 malah dapat berakibat defisiensi vitamin E.
2.7.
Omega 6
Perumusan omega 6
Trivialname
|
Lipidname
|
Chemischer Name
|
18:2 (ω−6)
|
9Z,12Z-Octadecadiensäure
|
|
18:3 (ω−6)
|
6Z,9Z,12Z-Octadecatriensäure
|
|
18:3 (ω−6)
|
8E,10E,12Z-Octadecatriensäure
|
|
20:2 (ω−6)
|
11Z,14Z-Eicosadiensäure
|
|
20:3 (ω−6)
|
8Z,11Z,14Z-Eicosatriensäure
|
|
20:4 (ω−6)
|
5Z,8Z,11Z,14Z-Eicosatetraensäure
|
|
22:2 (ω−6)
|
13Z,16Z-Docosadiesäure
|
|
22:4 (ω−6)
|
7Z,10Z,13Z,16Z-Docosatetraensäure
|
|
22:5 (ω−6)
|
4Z,7Z,10Z,13Z,16Z-Docosapentaensäure
|
|
24:4 (ω−6)
|
9Z,12Z,15Z,18Z-Tetracosatetraensäure
|
|
24:5 (ω−6)
|
6Z,9Z,12Z,15Z,18Z-Tetracosapentaensäure
|
Omega
6 atau asam linoleat (18:2,n-6) adalah asam lemak yang banyak mempunyai peranan
vital. Peranan tersebut terutama berkaitan dengan kesehatan manusia. Hubungan
kesehatan dengan asam linoleat terletak pada adanya ikatan rangkap/tak jenuh
ganda pada asam linoleat yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.
Omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh esensial, esensial berarti harus
diperoleh dari makanan karena tubuh tidak bisa membuatnya sendiri. Secara umum
kebutuhan omega 6 bagi orang dewasa sehat adalah 1-3 gram/hari, jika jumlah itu
tidak terpenuhi maka berpotensi terjadi gangguan metabolisme tubuh dan berbagai
akibatnya.
Omega
6 masuk umumnya dalam bentuk asam linoleat (LA), dalam tubuh kemudian
disintesis menjadi GLA, DGLA dan AA Dari senyawa tersebut yang terpenting
adalah DGLA, oleh tubuh zat tersebut disintesa menjadi prostalglandin tipe 1
(PGE1). PGE1 mempunyai fungsi pengaturan kardiaovaskuler, penurun kolesterol,
anti inflamasi, vasodilator, dan membantu kerja insulin. Bila pasokan asam
linoleat cukup maka otomatis tubuh tidak akan mengalami kekurangan DGLA dan
PGE1. Minyak Omega 6 dapat ditemukan dari biji safflower, biji bunga matahari,
biji rami, kacang kedelai, serta labu dan biji kenari.
2.7.1. Manfaat omega 6
Dalam berbagai literatur kedokteran
manfaat omega 6 sudah banyak dipublikasikan, manfaat omega 6 menurut beberapa
literatur adalah :
a.
Menurunkan
kadar kolesterol dalam darah
Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi
merupakan pemicu utama terjadinya jantung koroner dan stroke, hal tersebut
terutama disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Berbagai cara telah
diusulkan untuk dapat menurunkan kolesterol dalam darah secara nyata. Omega 6
merupakan salah satu makanan yang telah terbukti dapat menurunkan kadar
kolestrol dalam darah.
Mensink dan Katan (1992) menyatakan
bahwa penggantian diet asam lemak jenuh dengan asam lemak tidak jenuh dapat
menurunkan kolesterol, sementara itu Hegsted (1993) mengemukakan bahwa asam
lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol, asam lemak tak jenuh ganda
(omega 6) secara aktif menurunkan kadar kolesterol dan asam lemak tak jenuh
tunggal tidak berpengaruh secara aktif terhadap penurunan kadar kolesterol.
Lebih lanjut Hegsted mengemukakan dari percobaan klinis LDL naik 1,74 mg/dl
setiap kenaikan 1% asam lemak jenuh pada diet, sedangkan omega 6 justru
menurunkannya sebesar 0,74 mg/dl setiap 1% energi yang diwakilinya.
b.
Mencegah dan mengobati penyakit jantung
koroner
c.
Menurunkan tekanan darah
Hipertensi
merupakan fenomena yang sangat banyak dijumpai saat ini, penyakit ini
dipengaruhi oleh pola hidup yang kurang sehat dan juga metabolisme yang kurang
baik. Bila tidak diatasi hipertensi dapat menyebabkan stroke dan kebutaan.
d.
Menormalkan kadar gula
Diabetes
juga merupakan fenomena yang umum dijumpai saat ini. Diabetes terbagi menjadi
dua tipe yaitu tipe 1, diabetes yang tergantung pada insulin (±5%) dan tipe 2,
diabetes yang tidak tergantung pada insulin tetapi disebabkan oleh tidak
efektifnya insulin yang dihasilkan atau terganggunya fungsi pankreas sehingga
insulinnya tidak cukup ( ± 95 % diabetes merupakan tipe ini).
Saat
ini memang sudah sangat banyak obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah,
tetapi omega 6 juga bisa berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah. Dalam
paten penemuan no. US 6440931 dikemukakan bahwa omega 6 dapat meningkatkan
efektivitas insulin dan juga merangsang sekresi insulin dari pankreas sehingga
bisa menurunkan kadar gula darah.
e.
Mengobati reumatik
Reumatik atau
osteoarthritis adalah penyakit yang terjadi karena terjadi peradangan pada
persendian. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit, menghalangi pergerakan dan
bisa menyebabkan kecacatan bila tidak diatasi.
Meski saat ini sudah banyak obat-batan
yang diklaim mampu mengobatinya, kebanyakan hanya menghilangkan rasa sakit dan
mengurangi peradangan tetapi tidak menghentikan proses kerusakan jaringan yang
terjadi.
f.
Mencegah dan memperbaiki stroke
Stroke terjadi bila ada pembuluh darah
dalam otak yang pecah atau tersumbat, hal itu kemudian bisa menyebabkan
kerusakan jaringan otak yang bisa berakibat pada kecacatan. Saat ini stroke
telah menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Stroke umumnya
terjadi karena tekanan darah tinggi namun juga bisa oleh sebab lain seperti
diabetes.
g.
Kegunaan bagi kulit, regenerasi sel dan
perbaikan ketahanan/stamina
Omega 6 mempunyai pengaruh yang sangat
baik bagi kulit dan rambut, dalam beauty forum tahun 2003 dikemukakan bahwa
kekurangan omega 6 dapat menyebabkan kulit menjadi kasar, bersisik, kuku mudah
patah dan rambut yang mudah rontok. Karena itulah omega 6 juga sangat penting
untuk dunia kecantikan.
Omega 6 juga membantu mempercepat
regenerasi sel, kelenturan persendian, dan transfer oksigen dalam darah. Karena
itu zat ini dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan stamina yang sangat
diperlukan dalam segala aktifitas
2.7.2. Kelebihan omega 6
Tubuh manusia tidak dirancang oleh Tuhan
untuk mengonsumsi banyak omega-6. Terlalu banyak mengonsumsi omega-6 dari
minyak nabati bisa meningkatkan resiko:
·
Asma
·
Kebutaan
·
Penyakit jantung
·
Kanker
2.8.
Omega 9.
Perumusan Omega 9
Trivialname
|
Lipid-Name
|
Chemischer Name
|
18:1 (ω−9)
|
9Z-Octadecensäure
|
|
20:1 (ω−9)
|
11Z-Eicosensäure
|
|
20:3 (ω−9)
|
5,8,11Z-Eicosatriensäure
|
|
22:1 (ω−9)
|
13Z-Docosensäure
|
|
24:1 (ω−9)
|
15Z-Tetracosensäure
|
Asam lemak omega-9 adalah asam
lemak terbanyak yang dapat ditemukan di alam, sehingga sangat kecil
kemungkinannya tubuh kita dapat kekurangan asam lemak ini. Omega-9 tidak
termasuk asam lemak esensial karena tubuh kita mampu mensintesanya sendiri dari
lemak-lemak tak jenuh dalam tubuh kita.
Omega-9 terdapat dalam lemak hewan
dan minyak nabati, khususnya minyak zaitun. Yang menarik, minyak yang dibuat
oleh kelenjar kulit kita ternyata sama dengan omega-9 yang ditemukan berlimpah
dalam minyak zaitun, yaitu asam oleat. Minyak zaitun juga mengandung asam lemak
jenuh yang dikenal sebagai asam palmitat, tetapi tidak mengandung omega-3 atau
omega-6 seperti yang dipercaya banyak orang selama ini.
Minyak zaitun banyak diberitakan
memiliki sejumlah manfaat kesehatan, itu lebih karena kandungan polifenolnya
ketimbang kandungan asam lemaknya. Polifenol juga memiliki efek antioksidan,
anti peradangan, anti penggumpalan darah, dan anti bakterial seperti asam lemak
omega-3.
Asam-asam lemak omega-9 dapat digunakan
tubuh sebagai pengganti sementara omega-3 atau omega-6, jika persediaan kedua
asam lemak tersebut dalam tubuh tidak mencukupi. Defisiensi omega-3 dan omega-6
yang berkepanjangan, bagaimanapun, dapat berakibat fatal. Omega 9 memiliki daya perlindungan
yang mampu menurunkan LDL kolesterol darah.
2.9.
Asam
Lemak Trans Cis
Keberadaan
ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis
dan trans.
Semua asam lemak nabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan
dengan "Z", singkatan dari bahasa Jerman
zusammen). Asam lemak bentuk trans (trans fatty acid,
dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa Jerman entgegen)
hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis.
Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang
melengkung. Sedangkan pada asam lemak trans karena atom H-nya
berseberangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap
relatif lurus.
Asam
lemak trans adalah salah satu bentuk asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan
rangkap) yang terdapat di dalam minyak (lemak cair). Asam lemak trans memiliki
atom hidrogen yang berseberangan sehingga tidak mengalami efek polarisasi yang
kuat dan rantainya tetap relatif lurus. Walaupun asam lemak trans secara alami
hanya sedikit ditemukan pada bahan pangan, tetapi dampaknya sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh. Jumlah asam lemak trans dapat meningkat di dalam makanan
berlemak, terutama akibat dari pengaruh proses pengolahan yang diterapkan.
Proses
pemakaian minyak goreng secara berulang-ulang (minyak jelantah) telah terbukti
dapat meningkatkan kadar asam lemak trans. Dengan demikian makanan hasil
gorengan yang dihasilkan dari minyak tersebut, hal tersebut dapat dicegah
dengan membiasakan menggoreng dengan minyak secukupnya, sehingga tidak
menghasilkan minyak sisa. Sikap berhati-hati, juga harus diterapkan ketika akan
membeli makanan gorengan, baik yang dijajakan keliling atau mangkal di suatu
tempat. Pastikan bahwa minyak yang dipakai menggoreng adalah minyak yang baru,
bukan minyak jelantah. Hindari membeli makanan yang digoreng dengan minyak jelantah
yang warnanya hitam pekat dan kental.
2.10.
Proses Hidrogenasi
Secara
alami, asam lemak trans diproduksi oleh sisa metabolisme hewan. Asam lemak
trans juga terdapat dalam jumlah kecil di dalam lemak susu. Secara sintesis,
asam lemak trans dapat terbentuk akibat hidrogenasi asam lemak sehingga
menyebabkan terjadinya isomerisasi ikatan rangkap bentuk cis (alam) menjadi
bentuk isomer trans.
Pada
pembuatan margarin, asam lemak tidak jenuh pada minyak nabati mengalami proses
hidrogenasi. Proses hidrogenasi adalah proses penambangan hidrogen ke dalam
minyal tidak jenuh, sehingga struktur asam lemaknya berubah menjadi jenuh
(ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal). Dengan demikian minyak nabati
yang tadinya berbentuk cair berubah menjadi padat dan plastis. Keberadaan asam
lemak trans di dalam lemak terhidrogenasi menyebabkan margarin mempunyai titik
leleh yang lebih tinggi dibandingkan bentuk cis, lebih stabil dan lebih
tahanterhadap pengaruh oksidasi.
Selain
akibat proses hidrogenasi, asam lemak trans dapat terbentuk akibat proses
pemanasan selama pengolahan minyak (rifenery) dan penggorengan (deep frying).
Perubahan cis menjadi trans mulai terjadi selama pemanasan pada temperatur
180°C dan meningkat sebanding dengan kenaikan temperatur. Produk biskuit,
donat, dan produk lain yang menggunakan lemak pelembut (shortening) akan
menjadi sumber asam lemak trans dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Widyasari
(2005), asam lemak omega-3 dan omega-6 akan berubah menjadi asam lemak trans
bila dipanaskan. Asam lemak trans juga mudah ditemukan pada produk pangan dalam
kemasan, terutama yang mengandung minyak nabati terhidrogenasi parsial dan
minyak nabati terhidrogenasi sempurna.
Meskipun
belum ada sumber statistik, asupan asam lemak trans penduduk Indonesia
diperkirakan sangat tinggi. Hal tersebut terkait dengan kebiasaan masyarakat
indonesia yang banyak mengkonsumsi makanan yang di goreng. Makanan gorengan
telah membudaya di semua lapisan masyarakat. Pada masyarakat lapisan menengah
ke atas, penggunaan margarin juga merupakan penyumbang asam lemak trans cukup
besar.
2.11.
Dampak Kesehatan
Konsumsi
asam lemak trans terlebih dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
yakni sebagai pemicu penyakit jantung koroner (PJK) yang tidak boleh dianggap
enteng. Bahkan dapat dikatakan bahwa pengaruh negatif asam lemak trans lebih
besar daripada asam lemak jenuh dan kolesterol. Dampak negatif asam lemak trans
terjadi akibat pengaruhnya terhadap kadar low density lipoprotein (LDL) dan
high density lipoprotein (HDL). Rasio LDL terhadap HDL merupakan faktor resiko
PJK yang elbih relevan dibandingkan dengan faktor risiko lainnya, seperti total
kolesterol yang tinggi. Semakin besar rasio LDL terhadap HDL, maka semakin
besar risiko terkena PJK.
Konsumsi
asam lemak trans menimbulkan pengaruh negatif karena menaikan kadar LDL
(kolesterol jahat), sama seperti pengaruh asam lemak jenuh. Selain menaikan
LDL, asam lemak trans juga akan menurunkan HDL (kolesterol baik). Berbeda
halnya dengan asam lemak trans, asam lemak jenuh tidak akan mempengaruhi kadar
HDL. Dengan demikian, asam lemak trans mempunyai efek negatif dua kali lipat
lebih besar dibandingkan asam lemak jenuh. Menurut institute of food science
and technology (2004), setiap peningkatan konsumsi asam lemak trans sebesar 1
persen dapat meningkatkan kadar LDL sebesar 0,04 mmol per liter dan menurunkan
kadar HDL sebesar 0,013 mmnol per liter.
Pengaruh
asam lemak trans terhadap tubuh sangat tergantung pada jumlah asupannya. Asupan
yang tinggi (di atas 6 persen dari energi total) jelas akan berbahaya, tetapi
asupan yang rendah (2 persen dari energi total) dan asupan sedang (4,5 persen
dari energi total) tidak akan berbahaya jika dikonsumsi bersama dengan asam
lemak tidak jenuh ganda (PUFA = polyunsaturated fatty acids) akan tetapi,
pengaruh positif dari PUFA akan ditiadakan oleh adanya asam lemak trans di
dalam makanan.
Asupan
asam lemak trans bagi anak-anak, terutama dari margarin tidak dianjurkan.
Tetapi, kandungan asam lemak trans yang rendah di dalam margarin lunak (soft
margarin) yang juga mengandung PUFA, masih jauh lebih baik daripada mentega
yang hanya terdiri asam lemak jenuh.
Subbaiah
et al (1998) mengatakan bahwa mekanisme asam lemak trans dalam menurunkan HDL
adalah dengan menghambat aktifitas enzim lecithin cholesterol acyltranferase
(LCAT). Makin tinggi rasio LDL terhadap HDL dari nilai idealnya (nilai 4), maka
semakin besar risiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Tambahan asupan
2 persen asam lemak trans dari total energi akan menaikan risiko PJK sekitar 25
persen.
Asam
lemak trans mempunyai pengaruh terhadap kadar lipoprotein (a). Lipoprotein (a)
adalah makromolekular kompleks yang tersusun dari apoprotein B, Kolesterol,
lipid lainnya, serta protein yang disebut sebagai apo (a). Rata-rata kadar
lipoprotein (a) di dalam darah adalah 150mg per liter. Semakin tinggi kadar
lipoprotein (a) di dalam darah seseorang, maka semakin tinggi risikonya untuk
terkena serangan jantung. Messink et al (1992) melaporkan bahwa konsumsi asam
lemak trans akan meningkatkan kadar lipoprotein (a) di dalam darah.
Menurut
Armelia (2004), asam lemak trans dapat mengganggu konversi asam lemak esensial
linoleat menjadi arakidonat dalam sistesis lemak tubuh. Kedua asam lemak
tersebut merupakan asam lemak omega-6. Secara keseluruhan, hal ini akan
mengganggu sistem reaksi enzimatik dalam metabolisme lemak. Terganggunya sistem
enzimatik akan berpengaruh juga dalam perkembangan sistem saraf. Sebab, sel
saraf sangat membutuhkan jenis asam lemak esensial tersebut.
Menurut
Instute of Food Science and Technology (2004), konsumsi asam lemak trans pada
ibu hamil dapat mengganggu asupan asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan
oleh calon bayi sehingga dapat menyebabkan bayi lahir premature.
Sebuah
studi yang dilakukan oleh Loletzko (1991) menunjukan bahwa wanita di negara
yang konsumsi asam lemak trans-nya tinggi akan menghasilkan ASI dengan kadar
asam lemak trans sebesar 2 – 5 persen dari total asam lemak trans rendah akan
menghasilkan ASI dengan kadar asam lemak trans kurang dari 1 persen.
Pada
tahun 2004, FDA Food Advisory Committee merekomendasikan bahwa konsumsi asam
lemak trans yang baik untuk kesehatan adalah tidak lebih dari 1 persen dari
tingkat energi (2 gram setiap hari dari 2000 kkal asupan energi). Batasan
tersebut besar kemungkinannya telah terlampaui pada orang-orang yang gemar
mengkonsumsi makanan yang mengandung margarin, fast foods dan makanan gorengan.
Konsumsi
asam lemak trans juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker
payudara. Sebuah studi yang dilakukan oleh EURAMIC (European Community Multicentre
Study on antioksidant, myocardinal infraction and Breast Cancer) menemukan
fakta bahwa terdapat hubungan positif antara konsumsi asam lemak trans dengan
kanker payudara pada wanita yang telah mengalami menopouse.
Menurut
publikasi yang dikeluarkan oleh American Journal of Clinical Nutrition,
terdapat hubunganantara konsumsi asam lemak trans dengan penyakit diabetes
melitus tipe 2. Peningkatan konsumsi asam lemak trans sebanyak 2 persen secara
signifikan akan meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.
Menurut Peacoock dan Wahle (1988) asam
lemak trans dapat menghambat aktivitas berbagai kerja enzim seperti NA+ / K+
ATPase and adennylate cyclase. Asam lemak trans juga dapat menghambat densitas
reseptor beta adrenergic di dalam membran plasma jaringan jantung. Namun dari
sekian banyak efek buruk, asam lemak trans tidak terbukti dapat menyebabkan
gangguan terhadap kanker kolon dan prostat.
2.12.
Cara Menghindar
Asam
lemak trans mudah ditemukan pada produk yang diolah dengan menggunakan minyak.
Salah satu cara mudah untuk mereduksi kadar asam lemak trans di dalam makanan
adalah menghindari penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang dan
menghindari penggorengan dengan suhu yang terlalu tinggi. Konsumsi
produk-produk makanan yang memiliki asam lemak trans tinggi seperti fast foods
dan makanan dalam kemasan (berkadar asam lemak trans tinggi) sebaiknya mulai
dikurangi. Selain itu, untuk mereduksi bahaya asam lemak trans dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi makanan yg juga kaya akan lemak tidak jenuh ganda ( PUFA ).
Contoh makanan kaya PUFA adalah ikan laut sumber omega-3 serta kacang-kacangan
dan biji sumber omega-6.
Reduksi
asam lemak trans pada margarin yang tergolong tinggi juga dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mencampurkan (blending) lemak
padat dengan minyak cair untuk memperoleh lemak setengah padat sesuai dengan
lemak margarin. Dalam hal ini, minyak kelapa sawit mempunyai prospek yang
sangat baik karena crude palm oil (CPO) berbentuk setengah padat. Fraksi
stearin dari minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk membentuk lemak margarin
tanpa proses hidrogenasi. Dengan cara demikian akan diperoleh margarin tanpa
asam lemak trans.
Akhir-akhir
ini juga ditemukan suatu cara untuk memperoleh lemak margarin dari minyak nabati
melalui reaksi interesterifikasi. Lemak margarin yang dihasilkan tidak
mengalami penjenuhan lemak. Perubahan titik lebur terjadi semata-mata karena
pertukaran posisi asam lemak di dalam molekul trigliserida, tanpa perubahan
komposisi asam lemak sehingga tidak mengandung asam lemak trans.
2.13.
Akibat
Kekurangan dan Kelebihan Lemak
Makanan
sumber lemak biasanya lebih mahal dari pada makanan sumber karbohidrat.
Bandingkan misalnya, harga 1 kg beras dan harga 1kg minyak goreng. Karena itu
konsumsi lemak biasanya dipengaruhi oleh tingkat penghasilan. Apabila
penghasilan bertambah, konsumsi lemak meningkat, dan sebaliknya.
Kenyataan
di Indonesia, masyarakat berpenghasilan rendah mengkonsumsi lemak kurang dari
10% konsumsi energi. Golongan masyarakat ini perlu meningkatkan konsumsi lemak.
Sebaliknya masyarakat berpenghasilan tinggi cenderung mengkonsumsi
lemak berlebihan sehingga harus mengurangi konsumsi lemak.
Kekurangan
asam lemak esensial (Omega 3 dan Omega 6) pada masa janin mengakibatkan
penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang terganggu akan
mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif rendah, yang
tidak dapat diperbaiki kemudian.
Kekurangan
asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan kelainan pada kulit yaitu ekzema. Ekzema pada
kulit mengalami inflamasi yaitu radang disertai panas kering dan bersisik.
Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat makanan yang mengandung asam linoleat
kurang dari 0,1% energi makanan. Pada orang dewasa ekzema terjadi jika memakan makanan
yang tidak mengandung lemak. Untuk memenuhi kecukupan asam lemak esensial,
susu formula bayi sekarang ditambah asam linolenat sehingga rasio asam linoleat
terhadap asam linolenat mendekati 5 : 1.
Akibat
kekurangan asam lemak esensial pertama kali ditemukan pada anak-anak yang
mendapat makanan yang dapat dikatakan tanpa lemak. 400 bayi yang diberi makanan
yang mengandung asam linoleat dalam jumlah yang berbeda. Anak-anak yang
mendapat makanan dengan kandungan asam linoleat kurang dari 0,1% energi makanan
menunjukkan gejala kekurangan asam lemak esensial.
Akibat kekurangan asam lemak esensial pada orang
dewasa diamati pada seorang pria yang ususnya dibuang, disisakan sepanjang 60 cm. Kemudian
dia mendapat makanan tanpa lemak melalui vena saja. Setelah
100 hari dia menderita radang kulit bersisik.
Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak
di berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan
efisiensi produksi energi di dalam sel.
Penyerapan
vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K rendah jka makanan
sehari-hari mengandung sedikit lemak. Kandungan vitamin-vitamin tersebut di
dalam hidangan makanan rendah lemak mungkin juga sedikit.
Konsumsi
berlebih lemak akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi di dalam
lemak lebih dari 2 kali kadar energi di dalam karbohidrat. Rasa makanan
berlemak yang umumnya enak, cenderung mendorong untuk mengkonsumsi secara berlebih.
Kegemukan berkaitan dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung dan
pembuluh darah dan diabetes melitus.
Peningkatan
kadar kolesterol di dalam darah merupakan faktor resiko penyakit jantung
dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanan darah tinggi (hipertensi)
kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar
kolesterol di dalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
kadar normal kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan
normal, tidak mengkonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur
keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan menguranggi konsumsi
makanan berkadar tinggi kolesterol.
Penelitian
di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan perubahan
pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi mengakibatkan tubuh
hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi. Meningkatkan rasio asam
lemak Omega -3 atau Omega-6 di dalam sel berperan dalam alergi dan inflamasi akan menurunkan reaktifitas
tubuh terhadap alergi dan inflamasi.
Pengamatan
pada hewan percobaan menunjukkan konsumsi berlebih lemak jenuh maupun
lemak tak jenuh, mendorong terjadinya pertumbuhan tumor. Perlu
diingat, faktor resiko kanker banyak sekali,makanan hanya salah satu di
antaranya. Perubahan dan pola makanatidak menjamin seseorang terhindar dari
kanker.Penelitian pada hewan menunjukkan, untuk menghindari penyakitkronis
seyogyanya konsumsi asam lemak Omega -6 dikurangi dankonsumsi asam lemak Omega
-3 ditingkatkan. Konsumsi asam linolenat sebanyak 8,4% energi menunjukkan hasil
terbaik.
2.14.
Penyakit
akibat dari defisiensi lemak
a.
Marasmus
Marasmus
sering sekali terjadi pada bayi di bawah 12 bulan. Terdapat beberapa tanda
khusus pada marasmus ialah kurangnya (bahkan tidak ada) jaringan lemak di bawah
kulit, Sehingga seperti bayi yang memakai pakaian yang terlalu besar ukurannya.
Selain itu terdapat pula beberapa tanda khusus bayi terkena marasmus,
diantaranya:
·
Bayi akan merasa lapar dan cengeng.
·
Wajahnya tampak menua (old man/monkey
face).
·
Atrofi jaringan, otot lemah terasa
kendor/lembek ini dapat dilihat pada paha dan pantatbayi yang seharusnya kuat dan kenyal dan tebal.
·
Oedema (bengkak) tidak terjadi.
·
Warna rambut tidak berubah.
Pada
marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat badan dibanding
usianya sampai kurang 60% standar berat normal. Sedikitnya jaringan adipose
pada marasmus berat tidak menghalangi homeostatis, oksidasi lemak tetap utuh
namun menghabiskan cadangan lemak tubuh. Keberadaan persediaan lemak dalam
tubuh adalah faktor yang menentukan apakah bayi marasmus dapat bertahan/survive
(Cameron & Hofvander 1983:19-21).
b.
Kwashiorkor
Jika
marasmus umumnya terjadi pada bayi dibawah 12 bulan, kwashiorkor bisanya
terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pertumbuhannya terhambat, jaringan otot lunak
dan kendor. Namun jaringan lemak dibawah kulit masih ada dibanding bayi
marasmus. Istilah kwashiorkor sendiri berasal dari bahasa salah satu suku di
Afrika yang berarti "kekurangan kasih sayang ibu". Beberapa tanda
khusus dari kwashiorkor adalah:
·
Selalu ada oedema (bengkak), terutama
pada kaki dan tungkai bawah. Sifatnya “pitting oedema”. Bayi tampak gemuk, muka
membulat (moon face), karena oedema. Cairan oedema sekitar 5-20% dari jumlah
berat badan yang diperhitungkan dari penurunan berat badan ketika tidak oedema
lagi (pada masa penyembuhan).
·
Rambut berubah menjadi warna kemerahan
atau abu-abu, menipis dan mudah rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus.
·
Kulit tampak pucat dan biasanya disertai
anemia.
·
Terjadi dispigmentasi dikarenakan
habisnya cadangan energi atau protein. Pada kulit yang terdapat dispigmentasi
akan tampak pucat. Sering terjadi dermatitis (radang pada kulit). Kulit mudah
luka karena tidak adanya tryptophan dan nicotinamide, meskipun kekurangan zinc
bisa juga menjadi penyebab dermatitis. Pada kasus kwashiorkor tingkat berat
kulit akan mengeras seperti keripik terutama pada persendian utama. Bibir
retak-retak, lidah pun menjadi lunak dan gampang luka.
·
Pada kwashiorkor, pengaruh terhadap
sistem neurologi dijumpai adanya tremor seperti Parkinson yang berpengaruh
terhadap jaringan (cabang) syaraf tunggal maupun syaraf kelompok pada otot.
Seperti otot mata sering terjadi terus berkedip, atau pada pita suara yang
menghasilkan suara getar serak/cengeng.
Perubahan mental juga terjadi misalnya bayi menjadi cengeng, apatis, hilangnya nafsu makan dan sukar diberi makan/disulang. Gejala anemia dan defisiensi mikronutrien juga sering dijumpai pada kasus ini.
Perubahan mental juga terjadi misalnya bayi menjadi cengeng, apatis, hilangnya nafsu makan dan sukar diberi makan/disulang. Gejala anemia dan defisiensi mikronutrien juga sering dijumpai pada kasus ini.
c.
Marasmic – Kwashiorkor
Anak/bayi yang
menderita marasmic-kwashiorkor mempunyai gejala (sindroma) gabungan kedua hal
di atas. Seorang bayi yang menderita marasmus lalu berlanjut menjadi
kwashiorkor atau sebaliknya tergantung dari makanan/gizinya dan sejauh mana
cadangan energi dari lemak dan protein akan berkurang/habis terpakai.
Apabila masukan energi kurang dan
cadangan lemak terpakai, bayi/anak akan jatuh menjadi marasmus. Sebaliknya bila
cadangan protein dipakai untuk energi, gejala kwashiorkor akan menyertai. Hal
ini dapat terjadi pada anak yang dietnya hanya mengandung karbohidrat saja
seperti beras, jagung atau singkong yang miskin akan protein. Gagalnya
pertumbuhan kemungkinan akan menyertai pada kasus KEP-marasmus, Kwashiorkor
atau keduanya.
d.
Susunan syaraf pusat dan kekurangan
energi protein
masukan energi dan protein yang tidak mencukupi kebutuhan bayi/anak, akan berdampak terutama pada perkembangan susunan saraf. Hal ini dapat terjadi sejak di dalam kandungan, lebih-lebih setelah lahir.
masukan energi dan protein yang tidak mencukupi kebutuhan bayi/anak, akan berdampak terutama pada perkembangan susunan saraf. Hal ini dapat terjadi sejak di dalam kandungan, lebih-lebih setelah lahir.
2.15. Solusi Akibat Dari Defisiensi Lemak
Agar konsumsi lemak dapat bermanfaat positif
bagi tubuh manusia perlu strategi yang tepat pada pemilihan jenis
lemak. Pedoman umum agar makanan yang dikonsumsi mengandung zat
gizi
yang diperlukan oleh tubuh, adalah dengan mempertimbangkan kecukupan, keseimbangan, dan keberagaman zat
masing-masing individu. Dapat dengan meningkatkan jumlah vitamin D serta lemak dibutuhkan untuk tubuh
menyerap itu, juga ditemukan pada ikan salmon, sarden, dan minyak ikan cod.
2.16.
Pencegahan
Pencegahan
hendaknya meliputi seluruh faktor secara simultan dan konsisten, beberapa
tindakan untuk mengatasi keadaan defisiensi lemak :
·
Mengendalikan penyakit-penyakit infeksi,
khususnya diare
·
Sanitasi : personal, lingkungan terutama
makanan dan peralatannya.
·
Pendidikan : Dasar, Kesehatan dan Gizi.
·
Program Imunisasi.
·
Pencegahan penyakit yang erat dengan
lingkungan, seperti TBC, nyamuk (malaria, DHF), parasit (cacing).
·
Memperkecil dampak penyakit-penyakit
infeksi terutama diare di wilayah yang sanitasi lingkungannya belum baik.
Diarhea merupakan penyakit endemo-epidemik yang menjadi salah satu penyebab
bagi malnutrisi. Dehidrasi awal dan re-feeding secepat mungkin merupakan
pencegahan untuk menghindari bayi malnutrisi/KEP.
·
Deteksi dini dan manajemen KEP
awal/ringan:
·
Memonitor tumbuh kembang dan status gizi
Balita secara kontinyu, misalnya dengan tolok ukur KMS.
·
Perhatian khusus untuk faktor “risiko
tinggi” yang akan berpengaruh kelangsungan status gizi (antara lain:
kemiskinan, ketidak tahuan, adanya penyakit infeksi).
·
Memelihara status gizi anak. Dimulai
sejak dalam kandungan, ibu hamil dengan gizi yang baik diharapkan akan
melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
·
Setelah lahir segera diberi ASI
eksklusif sampai usia 4 atau 6 bulan.
·
Pemberian makanan pendamping ASI
(weaning food) bergizi, mulai usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak
dapat menerima menu lengkap keluarga.
·
Memperpanjang masa menyusui (prolong
lactation) selama ibu dan bayi menghendaki.
III.
PENUTUP
Makanan yang
dimakan manusia disamping menghasilkan energi atau tenaga, juga mengandung
senyawa-senyawa untuk pertumbuhan dalam menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan. Agar dapat memenuhinya makanan harus mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin,mineral dan air.
Makanan sebagai
sumber energi tubuh, lemaklah yang menghasilkan energi besar, karena 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori sedangkan pada karbohidratdan protein
menghasilkan 4 kalori.
Energi (asam
arakhidonat, dokosatetraeonat dan dokosaheksaeonat) sangat dibutuhkan untuk
metabolisme basal, thermic effect feeding, thermoregulation, aktivitas fisik
dan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak.
DAFTAR
PUSTAKA
American
Physiology Society, Sunflower Seed May Hold Key To Reducing Hypertension And
Preventing Debilitating Strokes, 2002
Arief
R Q. 2013. Metabolisme lemak. http://www.konsultankolesterol. com/metabolisme-lemak/
[diakses pada 06 Okt. 13]
Asylum
Training, Linoleic Acid – Suplement review and research, http://www.asylum-training.com,
2003
David,
Rubin, Combined fatty acid composition for treatment or prophylaxis of
thrombo-embolic conditions, US 4526902, 1985
Hegsted
et al, 57 Am. J. Clin. Nutr. 875, 1993
Hiroyasu
Iso, Reuters Health, Linoleic Acid Intake May Cut Stroke Risk, 2002
http://winiedoank.blogspot.com/2011/09/kasus-kelebihan-dan-kekurangan-lemak. html. Diakses pada tanggal 30 September 2013. Pekanbaru.
http://gusjamell.blogspot.com/2012/05/defisiensi-lemak.html. Diakses pada tanggal 30 September 2013. Pekanbaru.
http://www.landscappist.com/2012/04/efek-negatif-kekurangan-lemak.html. Diakses pada tanggal 30 September 2013. Pekanbaru.
Jan,
Remmereit et al, US 6440931, Conjugated linoleic acid in treatment and
prophylaxis of diabetes, 2002
Kamegai
Takeshi et al, US2005002991, Prophylactic agent of hypertension containing a
conjugated fatty acid as an effective ingredient and the use thereof, 2005
Koletzko
S, Sherman P, Corey M, Griffiths A, Smith C. Role of infant feeding practices
in the developement of Crohn’s disease in childhood (Peranan praktek
pemberian makanan terhadap perkembangan penyakit Crohn pada masa kanak-kanak).
Br Med J 1989;298:1617-8
Lautenschlaeger,
Hans, Essential fatty acids – cosmetic from inside and outside, English
Translation of Beauty Forum 2003 (4), 54-56.
Leach
Michael, WO2004100943, Use Of Triglyceride Oils Containing Gamma-Linolenic Acid
Residues And Linoleic Acid Residues For The Treatment Of Neurodegenerative
Disease, 2004
Menard
Michael et al, WO0209693, Method And Compositions For Prevention And/Or
Treatment Of Diabetes And Glucose Modulation, 2002
Mensink
and Katan, 12 Arteriosclerosis and Thrombosis 911, 1992
Subbaiah PV. Trans unsaturated fatty acids inhibit lecithin: cholesterol
acyl transferase and alter its positional specifity. J Lipid Res. 39 :
1438-1447.
Sundram
Kalyana, US2003198728, Increasing the HDL level and the HDL/LDL ratio in human
serium by balancing saturated and polyunsaturated dietary fatty.
Susilawati.
1994. Isolasi Asam Lemak Omega-3 dan Bantalan Mata Ikan Tuna. Laporan
Penelitian Pusat Antar Univer-sitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor,
106 hal.
Willett
and Sacks, 324 N. Eng. J. Med. 121, 1991
Widyasari,
R.I. (2005). Tips Mencegah Penyakit Jantung Koroner. Gaya Hidup. 8(4):16-17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar